Welcome to PROJECT ( SECREET )

Senin, 14 Maret 2011

ORGANISASI

· Kenapa adanya ORGANISASI???

Jawab :

sesuai dengan teori hiriarki maslow.
pada puncak kebuthan manusia adalah eksistensi diri...
dan eksistensi akan di peroleh dalam berorganisasi..

jadi ketika kebutuhanmanusia sudah terpenuhi, maka selanjutnya yg di butuhkan adalah eksistensi melalui organisasi.

Ada nya visi misi yg sama dan mempunyai 1 jalan pikiran.

· Sejarah ORGANISASI ???

Jawab :

Sehubungan dengan maraknya masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia, maka Pemerintah telah mengambil keputusan untuk membentuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNAS-HAM) melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 1993. Keputusan tersebut menyatakan bahwa Pemerintah mulai memberikan perhatian yang lebih serius pada persoalan Hak Asasi Manusia. Komitmen ini lebih lanjut diwujudkan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang menjadi acuan utama pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia serta dibentuknya Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet Persatuan Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 355/M Tahun 1999.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 134 Tahun 1999, Kantor Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : (1) perumusan kebijakan, (2) koordinasi, (3) peningkatan peran serta masyarakat dan (4) pelaporan dan evaluasi. Keputusan Presiden tersebut merupakan dasar arahan dalam upaya terhadap peningkatan Hak Asasi Manusia dan kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia Nomor : KEP. 08/Meneg-HAM/I/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Staf Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia.

· Tipe” ORGANISASI ???

Jawab :

1. Functional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

0. Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing2

1. Komunikasinya menggunakan bottom-top communicationsehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang2

2. Masing2 bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing2 dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka

3. Pergerakan dan komunikasi tiap2 bagian masih tersekat2

4. Biasanya ditemukan pada organisasi2 yang memproduksi barang

http://arubanna.files.wordpress.com/2009/02/orgex1.jpg?w=315&h=115

2. Project/Divisional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

0. Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan

1. Masing2 kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi2nya

2. Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek terhadap proyeknya juga mudah

3. Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing2 proyek

4. Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek

5. Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi

6. Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi

http://arubanna.files.wordpress.com/2009/02/orgex2.jpg?w=314&h=195

3. Matrix Organization Structure, yakni struktur organisasi gabungan dari Functional dan Projectized Structure Organization. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :

0. Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan

1. Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek

2. Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai

3. Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional

4. Ada keterlibatan stakeholder yang kuat

5. Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDA”

6. Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan

7. Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :

1. Weak Matrix => peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada.

2. Balanced Matrix => peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara.

3. Strong Matrix => peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai koordinator proyek.

http://arubanna.files.wordpress.com/2009/02/orgex3.jpg?w=315&h=223

· Daftar Pusaka

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080815035106AAz076h

http://arubanna.wordpress.com/2009/02/16/tipe-tipe-struktur-organisasi/

http://arifpane.blogspot.com/2010/01/sejarah-organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar